
menPAN dan bidan ptt
Gelombang aksi unjuk rasa ribuan bidan yang tergabung dalam Forum
Bidan Desa Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Jakarta, Senin (28/9) akhirnya
membuahkan hasil menggembirakan. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi menyatakan menerima tuntutan
para bidan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Jumlah
bidan desa PTT yang diangkat sebanyak 16 ribu orang. Meski demikian
pihak KemenPAN RB akan melakukan proses verifikasi kembali. “Tidak sulit
memverifikasi bidan desa PTT. Secara administrasi mereka itu tertib
sekali, makanya gampang angkat mereka menjadi CPNS,” ujar Yuddy.
Ada tiga hal yang menjadi pertimbangan MenPAN RB untuk merekrut semua
Bidan PTT menjadi CPNS, yakni sudah memiliki SK dari Menteri Kesehatan,
keberadaannya terindentifikasi dan memiliki rekomendasi dari
masing-masing kepala daerah.
“Setelah saya pelajari dokumennya, ternyata mereka ini direkrut resmi
oleh pemerintah sebelumnya. Mereka juga sudah mengabdi rata-rata di
atas 10 tahun, sayangnya sampai sekarang tidak diangkat CPNS. Nah di era
Presiden Jokowi ini, pemerintah akan menyelesaikan masalah warisan
pemerintah sebelumnya,” beber Menteri Yuddy.
Untuk mengangkat 16 ribu bidan menjadi PNS, pemerintah setidaknya
membutuhkan dana sekira Rp 864 miliar. Rincian mudahnya yakni jumlah
bidan 16.000 dikalikan Rp 4,5 juta selama 12 bulan. “Jumlah ini tak
seberapa jika dibandingkan dengan jasa dan pengorbanan mereka,” ujar
Yuddy.
Pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk pengadaan CPNS 2016
mendatang dengan nilai yang cukup fantastis. Anggaran yang masuk dalam
DIPA adalah Rp 12,42 triliun. Angka tersebut dialokasikan untuk
penerimaan 230.000 CPNS pada 2016 mendatang. “Kuota 230 ribu CPNS dari
semua formasi sesuai kebutuhan instansi. Itu sudah termasuk honorer
kategori dua, bidan desa PTT, serta pelamar umum lainnya,” katanya usai
menerima perwakilan bidan desa PTT.

bidan desa ptt demo
Siapkan Landasan Hukum
Dalam waktu dekat pihak KemenPAN RB akan segera bertemu dengan
Menteri Kesehatan, serta Menteri Hukum dan HAM untuk membicarakan
landasan hukum perekrutan bidan PTT. Menurutnya, landasan hukum bidan
PTT sudah cukup karena mereka diangkat berdasarkan SK Menteri Kesehatan
yang sesuai dengan Keputusan Presiden No 23 Tahun 1994 yang diperbarui
dengan Keppres No. 77 Tahun 2000.
“Teknisnya
serahkan pada kami. Jadi ibu-ibu tidak perlu terlibat secara detail dan
jangan khawatir mengenai adanya seleksi atau tidak. Intinya, pemerintah
akan merekrut 16 ribu bidan PTT tersebut,” tegas Yuddy.
Pengangkatan 16 ribu tenaga bidan desa PTT ini akan dilakukan dalam
satu gelombang saja. Ini karena jumlahnya tidak sebanyak honorer K2 yang
mencapai 440 ribu. Pengangkatannya pun tidak melalui tes lagi. Namun,
nantinya tetap melalui tahapan verifikasi data.
“Kalau cuma 16 ribu, gampang diangkat. Lagipula mereka ini resmi loh
dan sudah ada payung hukumnya juga. Jadi pengangkatannya kami proses
sekaligus pada 2016,” ungkap Menteri Yuddy Chrisnandi.

bidan dan menkopolhukam
Perjuangan Tak Kenal Lelah
Keberhasilan ribuan bidan yang tergabung dalam Forum Bidan Desa PTT
‘memaksa’ pemerintah untuk mengangkat mereka menjadi PNS ini membutuhkan
perjuangan yang panjang dan tak kenal lelah. Aksi turun jalan ini
merupakan aksi yang kesekian kali yang telah dilakukan para bidan PTT
untuk memperjuangkan nasib.
Bukan
hanya aksi turun ke jalan, para bidan itu juga tak kenal lelah berjuang
melalui jalur birokrasi dengan menemui sejumlah pihak yang berkompeten
dan pengambil kebijakan. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali.
Ketua Umum Forum Bidan Desa PTT Lilik Dian Ekasari mengucapkan rasa
terimakasih terhadap keputusan yang diberikan Menteri Yuddy. Menurutnya,
persyaratan untuk dipekerjakan dimana pun jika sudah menjadi PNS bukan
hal yang sulit.
“Kami mengucapkan terimakasih. Terimakasih karena sudah ada keputusan
atau solusi akan segera menyelesaikan permasalahan kami. Semoga memang
benar-benar di awal tahun akan segera ada rekrutmen CPNS terhadap bidan
desa PTT, khususnya terhadap 16 ribu bidan ini,” kata Lilik.
Usai mendapat kepastian tersebut, Lilik kemudian menemui
rekan-rekannya yang setia melakukan aksi . “Hari ini….hari ini
perjuangan kita berhasil. MenPAN telah menyetujui tuntutan kita,” teriak
Lilik yang langsung disambut yel-yel para bidan.